Elegant Rose

Kamis, 15 Desember 2011

Skandal Kalung Permata dalam Sejarah

Diposting oleh Unknown di 11:12 AM
Seperti yang kita tahu, bahwa kisah Rose of Versailles ini berakar dari sejarah Pra Revolusi Prancis. Salah satu kasus yang terkenal pada saat itu adalah Affair of The Diamond Necklace atau Kasus Kalung Permata yang melibatkan wanita nomor satu di Prancis, Ratu Marie Antoinette. Artikel ini bersumber dari Wikipedia dan Marie-Antoinette Online. Artikel ini berbahasa Inggris jadi, mohon maaf apabila hasil translate saya jelek, karena kemampuan bahasa inggris saya yang memang terbatas. Oke kembali Affair of the Diamond Necklace!! Seperti apa kasus kalung permata itu dalam sejarah?? Dan apa hubungan G*yus T*mbun*n dengan kasus ini?? Yang pasti ga ada hubungannya ya… yah langsung aja kita cekidot!!!


Kasus Kalung Permata
Kasus kalung permata merupakan sebuah skandal pada tahun 1780an pada masa pemerintahan Raja Louis XVI, di Prancis yang melibatkan istrinya, Ratu Marie Antoinette. Reputasi sang Ratu yang memang sudah ternoda oleh gosip, menjadi semakin buruk dengan implikasi bahwa beliau terlibat dalam kejahatan pencurian sebuah kalung permata yang bernilai tinggi dari seorang pedagang permata di kerajaan Prancis. Kasus ini secara historis merupakan salah satu kejadian penting yang memicu rakyat prancis semakin marah dan kecewa kepada keluarga kerajaan, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya Revolusi Prancis pada tahun 1789.

Tentang Sang Ratu 


Marie Antoinette adalah seorang putri Austria yang usianya belum genap 15 tahun ketika dia datang ke Prancis pada tahun 1770, untuk menikah dengan Putra Mahkota Louis XVI. Dia dan suaminya Louis XVI masih remaja ketika naik tahta pada tahun 1774 untuk menggantikan Raja Louis XV. Tidak seperti suaminya yang canggung dan pemalu, Marie Antoinette dikagumi karena kecantikannya, dan keanggunannya serta selera fashionnya yang menjadi trend setter di Eropa pada saat itu. Namun keangkuhannya membuat kesal para bangsawan di Prancis. Marie Antoinette juga digosipkan karena ketidakmampuannya memberikan keturunan, atas ketidakhomatannya akan etiket di istana, dan atas gaya hidupnya yang serba mahal. Gaya hidupnya termasuk judi, pesta topeng, dan rumor tak sedap yang menyatakan Marie Antoinette memiliki hubungan asmara baik dengan pria maupun wanita.
Sebagian besar tingkah laku Marie Antoinette dalam decade pertamanya di Prancis adalah merupakan pelampiasan dari frustasi akan pernikahannya. Namun pada tahun 1778 Ratu Marie Antoinette akhirnya memiliki anak dan pada tahun 1785 Marie Antoinette telah memiliki 3 anak. Beliau sudah dewasa dan gaya hidupnya semakin jauh dari kemewahan. Namun sayangnya perubahan itu tidak diperhatikan dan ketidaksukaan rakyat serta sebagian bangsawan terhadap Marie Antoinette sudah terlanjur dalam.

Latar Belakang
Pada tahun 1772, Raja Louis XV bermaksud menyenangkan hati selirnya, Madame Du Vally, dengan memberinya hadiah sebuah kalung permata senilai 1,600,000 livre (sekarang mungkin senilai $100 juta). Beliau meminta pedagang permata dari Paris, Boehmer membuat sebuah kalung yang paling indah yang pernah dimiliki siapapun. Permintaan ini membutuhkan waktu beberapa tahun dan kesepakatan harga yang sangat mahal untuk mengumpulkan permata-permata yang cocok. Tak terduga, Louis XV wafat karena penyakit cacar, dan Madame Du Vally diusir dari istana.
Kalung ini terdiri dari beberapa permata besar yang disusun dalam desain yang rumit menyerupai renda, gimpal,dan jumbai. Si pedagang permata berharap, Ratu Marie Antoinette dapat membelinya. Dan kemudian pada tahun 1778, Raja Louis XVI pun menawarkan kalung tersebut pada istrinya, namun Marie Antoinette menolak. Menurut kesaksian Madame Campan, Sang Ratu menolaknya dengan berkata bahwa lebih baik uang sebanyak itu digunakan untuk membeli kapal perang. Namun ada juga yang bilang bahwa Marie Antoinette menolak kalung itu karena beliau tidak ingin memakai apapun yang didesain untuk orang lain, apalagi orang itu secara terang-terangan tidak disukai oleh Sang Ratu.
Setelah gagal menjual kalung tersebut di luar Prancis, Boehmer kembali menawarkannya pada Marie Antoinette setelah kelahiran Putra Mahkota Louis Joseph pada tahun 1781.

Kalung Permata

OK, sekarang kita liat seperti apa sih kalung permata yang harganya bikin semua orang yang mendengarnya mangap-mangap?? Cedkidot!!


Kalung tersebut 2800 karat. Bagian pertama berupa rantai utama terdiri dari 17 buah permata, masing-masing 5-8 karat. Dari bagian itu ada 3 buah jalinan renda dan bandul yang menggantung, kemudian seperti kalung pada umumnya terdiri dari dua baris permata yang bernilai 11 karat, yang terakhir adalah 4 buah jumbai bersimpul menggantung di kanan kiri dan bagian tengah kalung.


Kasus

Seorang wanita yang menyebut dirinya Jeanne de Saint-Remy de Valois menyusun rencana menggunakan kalung itu untuk mendapatkan kesejahteraan dan mungkin kekuasaan dan perlindungan kerajaan. Keturunan dari anak ‘di luar nikah’ dari Henry II of France ini menikah dengan seorang pengawal bernama de La Motte.
Sementara itu, seorang biarawan bernama Cardinal Louis Rene Edouard de Rohan, mantan duta besar untuk prancis di Austria, tidak disukai oleh Ratu Marie Antoinette. Ibu dari Antoinette Marie Therese juga tidak menyukainya karena sifatnya yang mata keranjang, sehingga dia diusir dari Austria. Setelah Marie Therese mengusir Cardinal Rohan, Ratu Marie Antoinette pun menjaga jarak dengan pria itu bahkan tidak pernah berbicara pada nya selama bertahun-tahun.

Pada saat itu, Cardinal Rohan ingin menjalin hubungan baik dengan Ratu Marie Antoinette. Jeanne de Valois yang melihat kesempatan ini, menyuruh seseorang bernama Retaux de Villette menulis surat atas nama Marie Antoinette. Dalam surat itu menyatakan bahwa Cardinal Rohan telah diterima di lingkungan Ratu. Jeanne meyakinkan sang Cardinal bahwa dia berusaha untuk membantunya.
Hal ini kemudian berlanjut dengan korespondensi antara Cardinal Rohan dan ‘Marie Antoinette’ melalui Jeanne. Nada surat yang ditulis oleh ‘Marie Antoinette’ tersebut hangat, dan Cardinal yang menduga bahwa Ratu Marie Antoinette jatuh cinta padanya, mulai terpikat pada sang ratu. Dia memohon pada Jeanne untuk menyusun pertemuan rahasia antara dia dan Ratu Antoinette pada malam hari, dan diduga pertemuan itu terjadi sekitar bulan Agustus 1784 di sebuah taman di Istana Versailles. Pada hari yang ditentukan, Cardinal bertemu dengan seorang wanita yang dia yakini adalah Ratu Marie Antoinette. Wanita tersebut sebenarnya adala Nicole Lequay d’Oliva, seorang wanita malam, yang disuruh oleh Jeanne karena kemiripan wajahnya dengan sang ratu. Si Marie Antoinette palsu itu memberi Cardinal Rohan setangkai mawar dan berkata dia akan melupakan perselisihan mereka yang telah lalu.
Jeanne de La Motte mengambil keuntungan dari Cardinal Rohan dengan meminjam sejumlah besar uang, dan berkata padanya bahwa uang ratu yang meminta uang tersebut untuk kepentingan amal. Dengan uang ini Jeanne mampu memberinya jalan menuju kalangan terhormat. Karena Jeanne dengan percaya dirinya blak-blakan mengenai hubungan baiknya dengan ratu, semua orang percaya bahwa omongannya itu benar.
Boehmer si pedagang permata kemudian memohon pada Jeanne untuk membantunya menjual kalung permata kepada ratu. Awalnya Jeanne menolak, tapi kemudian dia berubah pikiran dan bersedia membantu Boehmer.
Menurut Madame Campan, “Ratu Antoinette” mengirimkan beberapa surat kepada Cardinal, termasuk perintah untuk membeli kalung tersebut; surat-surat itu ditandatangani dengan kata-kata Marie Antoinette de France, namun sang Cardinal entah tidak ingat atau memang tidak tahu bahwa Ratu Prancis menandatangani surat-surat hanya dengan nama mereka. Tanpa embel-embel ‘de France’.
Pada tanggal 21 Januari 1785, Jeanne mengatakan pada Cardinal bahwa Marie Antoinette ingin membeli kalung tersebut, namun tidak ingin membelinya secara terbuka, sang Ratu ingin Cardinal menjadi perantara rahasia. Beberapa waktu kemudian, Rohan bernegosiasi untuk membayar kalung tersebut dalam beberapa kali cicilan. Rohan mengatakan telah memiliki kewenangan dari Ratu, dan menunjukkan surat jaminan dengan tulisan tangan Ratu pada Boehmer. Kemudian Rohan mengantarkan kalung tersebut ke rumah Jeanne ketika seorang pria yang diduga Rohan adalah kurir Ratu, datang untuk mengambilnya. Suami Jeanne membawa kalung itu ke London, dimana kalung tersebut dipotong-potong untuk dijual dalam bentuk permata yang terpisah.
Ketika lewat  jatuh tempo pembayaran, Boehmer complain kepada Ratu yang berkata dia tidak membeli bahkan menerima kalung itu. Pada tanggal 15 Agustus 1785, Rohan menunjukkan kepada Raja dan Ratu surat-surat yang pernah ditulis oleh ratu untuknya yang tertanda “Marie Antoinette de France”. Raja Louis XVI marah kepada Rohan karena Rohan membiarkan dirinya sendiri diperdaya. Karena Ratu Marie Antoinette tidak menandatangani surat dengan kata-kata “Marie Antoinette de France”. Rohan kemudian ditangkap dan dibawa ke Bastille. Tiga hari kemudian, Jeanne juga ditangkap. Polisi juga menangkap Nicole Lequay d’Oliva dan Retaux de Villette yang mengaku telah menulis surat kepada Rohan atas nama Ratu dan telah memalsukan tanda tangan Ratu.
Kasus ini kemudian dibawa ke pengadilan, Jeanne menyatakan bahwa Ratu lah dalang dibalik ini semua. Kemudian pada tanggal 31 Mei 1786 hasil persidangan keluar. Cardinal Rohan dan Nicole d’Oliva dinyatakan tidak bersalah. Retaux de Villette diusir dari Prancis. Jeanne de Valois de La Motte di hukum dera, di cap V pada kedua bahunya dan dikirim ke penjara Salpêtrière. Namun Jeanne tetap bersikukuh bahwa Ratu lah dalang dari semua ini. Ratu telah memperalatnya untuk mendapatkan kalung tersebut dan sekarang kalung tersebut ada pada Ratu. Bulan Juni tahun berikutnya Jeanne kabur dari penjara dengan menyamar sebagai anak laki-laki. Siapa yang membantu Jeanne kabur belum diketahui sampai sekarang.

Skandal
Pendapat publik mengenai pesidangan ini sangat menggemparkan. Sebagian besar sejarawan menyimpulkan bahwa Marie Antoinette tidak bersalah dalam hal ini. Rohan merupakan korban penipuan yang tidak bersalah, dan Jeanne memperdayakan keduanya utuk kejatuhan mereka. Hal ini juga yang dipaparkan oleh Parlement de Paris meskipun mereka tidak berkomentar mengenai tingkah laku Ratu.
Walaupun hasil analisanya demikian, rakyat Prancis tetap pada kepercayaan mereka bahwa Ratu telah menggunakan Jeanne sebagai alatnya untuk melampiaskan kebenciannya kepada Rohan. Berbagai macam kejadian mendukung kepercayaan ini. Ratu kecewa Rohan dinyatakan tak bersalah, dan diketahui kemudian bahwa Rohan kemudian diasingkan ke La Chise-Dieu Abbey. Apalagi, rakyat menduga bahwa keputusan tak bersalah yang diberikan Parlement de Paris kepada Rohan mnenunjukkan bahwa Ratu memang bersalah. Semua factor ini, menyebabkan penolakan besar-besaran terhadap Popularitas Ratu dan memperbesar image Ratu sebagai seorang pemboros, lebih mementingkan keangkuhannya daripada kesejahteraan Prancis dan Rakyat Prancis.
Jeanne de Valois de La Motte mengungsi ke London dan sekali lagi menghujat Ratu, dengan menulis buku Mémoires Justificatifs, yang memojokkan Ratu Marie Antoinette.

Dampak Signifikan
Kasus kalung permata sangat penting dalam mengdiskreditkan dinasti Bourbon di mata rakyat prancis di tahun-tahun sebelum Revolusi Prancis. Marie Antoinette menjadi semakin tidak popular, dan gosip-gosip miring tentangnya lebih dari sekedar menjadi tanggung jawab suaminya. Ratu Antoinette tidak pernah mampu untuk menghilangkan gagasan dari imajinasi publik bahwa dia telah melakukan kecurangan yang menjatuhkan dirinya. Namun, kasus ini mendorong Louis XVI menjadi lebih dekat dengan istrinya, dan juga mendorong dirinya untuk lebih defensive dan lebih responsif terhadap istrinya pada saat menjelang dan selama revolusi.



Baca juga Cinta Terlarang Marie Antoinette dengan Hans Axel von Fersen dalam Sejarah

Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Merci Beaucoup ^^

 

Versailles No Bara Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | Illustration by Enakei | Blogger Blog Templates