Setelah penobatan Raja Prancis yang baru, Louis XVI, seluruh
Prancis seperti hidup kembali. Seluruh rakyat engelu-elukan raja baru mereka.
Di mana-mana terdapar lukisan dan poster-poster yang memampangkan kedua Raja
dan Ratu muda tersebut. Rakyat sangat menaruh harapan besar pada mereka.
Di istana Versailles, Marie Antoinette yang sekarang telah
menjadi seorang ratu, mulai melaksanakan tugas barunya yaitu mengadakan
pertemuan dengan para bangsawan. Namun Marie Antoinette yang masih
kekanak-kanakan dan senang bermain-main, malah bersikap seenaknya. Dia dengan
sesuka hatinya mengangkat menteri-menteri tanpa melihat dulu latar belakang dan
kemampuan orang tersebut, dan menghentikan atau membatalkan pertemuan
seenaknya. Hal ini sangat membuat Count Mercy dan Countess Nouailles khawatir.
Sementara itu, Oscar diangkat menjadi komandan tertinggi di
asukan pengawal kerajaan. Ini adalah rekomendasi dari Ratu Antoinette. Ratu
Antoinette juga menjanjikan gaji dua kali lipat kepada Oscar namun Oscar
menolaknya. Dia ingin gajinya tetap dan apabila Ratu Antoinette memaksa, Oscar
tidak akan menerima kenaikan pangkatnya sebagai Komandan Tertinggi. Sang ratu
muda terkejut mendengar pernyataan Oscar. Namun dia mengalah dan meminta Oscar
mengatakan apapun yang dia inginkan seperti pangkat tinggi, kuda, kastil, namun
Oscar hanya berkata bahwa satu-satunya keinginannya adalah melihat Ratu Marie
Antoinette menjadi seorang ratu yang baik dan bijaksana. Maka sejak saat itu Oscar menjadi Komandan tinggi, dengan
seragam barunya yang berwarna merah. Ratu Marie Antoinette megiriminya banyak
sekali hadiah, namun ditolak oleh Oscar. Menurutnya Ratu Marie Antoinette
seharusnya bisa menahan dirinya dan tidak menghambur-hamburkan uang untuk
mengekspresikan kesenangannya pada orang-orang favoritnya karena uang tersebut
merupakan pajak dari rakyat.
Sang ratu kecewa mengetahui semua hadiahnya
ditolak oleh Oscar. Sementara itu hatinya juga sedang dirundung kesedihan
karena Fersen sama sekali belum mengunjunginya sejak penobatannya sebagai ratu
prancis. Menurut Countess Noailles, Fersen mungkin disibukkan dengan
tugas-tugasnya karena dia seorang pelajar yang sedang menuntut ilmu di beberapa
Negara di eropa. Karena kesedihannya, Ratu Antoinette merasa malas untuk
mengadakan pertemuannya. Dia pun mengatakan kepada Grand Chamberlain untuk
membatalkan pertemuan hari itu. Namun Count Mercy menegurnya dan mengatakan
bahwa pertemuan tersebut adalah tugas seorang Ratu, dan Marie Antoinette adalah
seorang Ratu, bukan lagi Putri Mahkota. Ratu Antoinette terpaksa menurutinya
namun dia hanya menemui 10 orang saja. Tiba-tiba salah satu dayang memasuki
ruangan dan menyampaikan pesan dari seorang tamu yang ingin menemui Ratu Marie
Antoinette. Sang Ratu menolaknya, namun ketika mendengar bahwa tamu tersebut
adalah Fersen, Ratu Antoinette menjadi sumringah.
Di ruang pertemuan, para bangsawan merasa kesal dengan sikap
Ratu Marie Antoinette yang seenaknya membatalkan pertemuan. Mereka merasa tak
dianggap oleh sang ratu. Apalagi ratu membatalkan pertemuan tersebut hanya
gara-gara seorang fersen. Kemarahan bangsawan tersebut dikompori oleh Duke de Guemenee.
Oscar yang mendengar hal itu sangat menyayangkan sikap Ratu Antoinette.
Sementara itu Ratu Marie Antoinette asyik berbincang-bincang
dengan Fersen. Kemudian Countess Nouailles mengabarkan bahwa konser segera
dimulai dan meminta Ratu Antoinette bersiap-siap. Lagi-lagi Ratu Antoinette
membatalkannya. Fersen merasa tidak enak hati karena Ratu Marie Antoinette
lebih memilihnya daripada menghadiri pertemuan dan konser rutin, namun Fersen
tidak dapat berbuat apa-apa. Dia terlalu terpesona dengan kecantikan Ratu
Antoinette. Countess Nouailles merasakan sesuatu hal yang berbeda pada Ratu
Antoinette. Dia pun membicarakannya dengan Count Merci. Menurutnya keramahan
Ratu Marie Antoinette pada fersen sangatlah tidak wajar, dan Countess Nouailles
merasakan sesuatu hal yang ganjil pada mereka berdua. Namun Count Merci yang
tidak peka hanya tertawa dan mengatakan bahwa kekhawatiran Countess Nouailles
terlalu berlebihan. Oscar yang mendengar percakapan Countess Nouailles dan
Count Merci merasakan kekhawatiran yang sama dengan yang dirasakan oleh
Countess Nouailles. Sebagai seorang wanita, tentunya Oscar juga peka terhadap
hal-hal tersebut. Oscar berpikir dia harus melakukan tindakan segera untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Keesokan harinya Oscar mendatangi rumah Fersen dan
memberinya peringatan. Fersen sudah menduga apa yang akan dibicarakan Oscar.
Maka Oscar pun tidak bertele-tele dan menyarankan pada Fersen agar dia segera
meninggalkan Prancis dan kembali ke Swedia. Fersen terkejut dengan pernyataan Oscar.
Fersen mengerti akan kekhawatiran Oscar. Menurut Oscar memang belum ada gosip-gosip
buruk tentang mereka namun ada beberapa orang yang memperhatikan gerak gerik Fersen
dan Ratu Marie Antonette. Hal ini tentu berbeda dulu dan sekarang. Dulu Marie
Antoinette masih seorang Putri Mahkota yang memiliki lebih banyak kebebasan,
tapi sekarang Marie Antoinette sudah menjadi seorang Ratu. Untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan, dan bahaya yang akan dihadapi Fersen kelak,
Oscar menyarankan Fersen untuk tetap di negaranya untuk sementara waktu. Fersen
pun mengerti dan menerima saran Oscar ntuk pulang ke negaranya. Sebelum Oscar
pulang, Fersen menanyakan sesuatu pada Oscar, apakan Oscar tidak merasa
kesepian, memakai pakaian militer dan tidk merasakan kebahagiaan yang dialami
oleh seorang gadis muda pada umumnya. Dengan tersenyum Oscar menjawab bahwa ia
dilahirkan untuk dibesarkan sebagai anak laki-laki untuk meneruskan tradisi
keluarga Jarjayes yang telah dipercaya memimpin pasukan istana. Dan dia tidak
merasa kesepian dan menjalani hidupnya bagaimana adanya. Maka Fersen pun
mengucapkan salam perpisahan pada Oscar dan berjanji akan bertemu lagi suatu
saat nanti.
Dalam perjalanan pulang bersama Andre, Oscar memikirkan
kembali apa yang telah dilakukannya. Ini demi Ratu Antoinette, dan yang
terpenting untuk Prancis, pikir Oscar. Di tengah perjalanan, Oscar melihat ada
kerumunan orang. Rupanya ada keributan disana. Dari salah seorang dari
kerumunan yang mereka tanyai, rupanya
ada seorang anak yang mencuri dari seorang Duke. Oscar melihat ditengah
kerumunan, ada seorang anak laki-laki kecil sedang menangis dan Duke de
Guemenee. Rupanya anak laki-laki itu mencuri dari Duke de Guemenee. Tiba-tiba
ada seorang gadis muda berlari ke tengah kerumunan dan memohon ampun pada Duke
de Guemenee atas apa yang dilakukan anak laki-laki tersebut. Oscar dan Andre
mengenali gadis itu. Dia adalah Rosalie yang pernah mereka temui temo hari.
Mendengarkan permohonan Rosalie, Duke de Guemenee memaafkan anak laki-laki itu
dan menyuruhnya menyingkar dari hadapannya. Duke de Guemene berbalik dan hendak
pergi dari situ. Rosalie merasa lega dan
menyuruh Pierre si anak laki-laki kecil itu untuk pulang. Dengan riang anak
laki-laki itu berlari menyongsong ibunya. Namun tiba- tiba duke de Guemene
berbalik, mengambil pistol dari dalam sakunya dan menembak anak laki-laki kecil
itu tepat ke punggungnya. Si pierre ecil pin terkapar dan tewas seketika, semua
yang menyaksikan sangat terkejut namun mereka tidak berani melakukan apa-apa.
Oscar yang menyakskan hal itu naih darah dan berusaha mengejar de Guemenee,
namun dicegah oleh Andre yang segera membawa Oscar pergi dari tempat itu.
Sesampainya di rumah, Oscar menangisi kejadian tadi dan
menyesali ketidakberdayaannya. Emosinya meluap-luap.
Sementara malam itu juga,
Fersen bertolak ke swedia. Selama 4 tahun lamanya dia tidak menginjakkan
kakinya di tanah Prancis.
Ratu Marie Antoinette merasa hancur dengan kepergian
fersen apalagi Fersen tidak mengatakan sepatah kata pun padanya. Ratu Marie
Antoinette merasa kesepian namun sang ratu belum menyadari arti kesepian yang
dirasakannya.
Previous Episode: "Oscar at the Duel at Dawn"
Next Episode: "Oscar at the Duel at Dawn" (coming soon)