Oscar François de
Jarjayes
Oscar François de Jarjayes lahir
pada tanggal 25 Desember 1755, di sebuah puri bangsawan yang terletak tidak
jauh dari Versailles Prancis. Oscar merupakan putri bungsu dari Jendral Rainier
de Jarjayes. Keluarga Jarjayes merupakan keluarga keturunan pemersatu tentara
kerajaan yang sangat dipercayai oleh kerajaan Prancis. Jendral Rainier de
Jarjayes, ayah Oscar, yang sangat menginginkan anak laki-laki sebagai
penerusnya, sangat kecewa dengan kelahiran putri bungsu nya. Akhirnya dia
memutuskan untuk membesarkan putri bungsunya sebagai anak laki-laki. Pada umur
11 tahun, Oscar masuk sekolah militer. Kemudian pada umur 14 tahun, sesuai
keinginan ayahnya, Oscar diangkat menjadi komandan pasukan yang mengawal
kedatangan Putri Marie Antoinette dari Austria dan tak lama kemudian Oscar menjadi
pengawal pribadi Putri Marie Antoinette.
Walaupun berpakaian tentara
layaknya seorang pria, Oscar tidak dapat mencegah perasaan wanitanya. Karena
pada kodratnya dia adalah seorang wanita. Pada usia 18 tahun, ketika Oscar
menemani Putri Marie Antoinette ke pesta topeng, mereka bertemu dengan seorang
pemuda dari Swedia, Hans Axel Von Versen. Oscar yang kemudian berteman dengan
Fersen, diam-diam mencintai Fersen.
Namun dia hanya bisa menahan perasaan itu karena kehidupan yang harus
dijalaninya sebagai seorang tentara, apalagi dia tahu bahwa Fersen hanya
menyerahkan hatinya pada Marie Antoinette. Apa yang dirasakan oleh Oscar hanya
diketahui oleh André Grandier yang sudah seperti saudara baginya.
Marie Antoinette

Marie Antoinette lahir pada
tanggal 2 November 1755, di Austria yang pada masa itu merupakan salah satu
Negara terkuat di Eropa yang dapat disejajarkan dengan negara Prancis. Marie
Antoinette merupakan putri ke sembilan dari Ratu Maria Theresia dari Dinasti
Hapsburg yang menguasai sistem pemerintahan. Pada usia 14 tahun, Marie
Antoinette dinikahkan dengan Putra Mahkota Prancis, Louis August (yang kemudian
mendapat gelar Louis XVI) cucu dari Raja Louis XV, untuk menciptakan perdamaian
bagi Prancis dan Austria yang pada saat itu dilanda perang. Marie Antoinette
merasa kecewa dengan pernikahannya karena dirinya tidak merasakan cinta
terhadap Louis August. Putri Marie sangat kesepian dan merasa terkurung di
istana Versailles. Pada usia 18 tahun, di sebuah pesta topeng di Paris, Marie
Antoinette dan Oscar bertemu dengan bangsawan muda dari Swedia, Hans Axel Von
Fersen. Sejak malam itu, Marie Antoinette dan Fersen saling jatuh cinta begitu
pula dengan Oscar, sebagai wanita dia diam-diam mulai tertarik pada Fersen.
Berbagai peristiwa dan konspirasi
dialami oleh Marie Antoinette, apalagi setelah dirinya dinobatkan sebagai Ratu
Prancis setelah Raja Louis XV wafat dan Louis August, suaminya, dinobatkan
menjadi Raja Louis XVI. Sangat disayangkan kebiasaan buruk Marie Antoinette membuatnya
menjadi seorang Ratu yang sangat menyedihkan di kemudian hari.
André Grandier
André Grandier adalah cucu dari
inang pengasuh yang mengabdi di keluarga Jarjayes. André kemudian diangkat oleh
keluarga Jarjayes untuk menemani Putri bungsu Oscar. André akhirnya bersahabat
dengan Oscar. Suatu hari, André tertimpa insiden yang mengakibatkan dirinya
terancam dihukum mati oleh Raja Louis XV. Namun untungnya, Oscar dengan gagah
berani mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan André. Sejak saat
itu, benih-benih cinta tumbuh dalam hati André. Tetapi sayangnya dia harus
menahan perasaan itu karena kedudukannya yang hanya keturunan rakyat jelata,
tidak mungkin baginya mendapatkan hati Oscar yang merupakan seorang putri
bangsawan. Penderitaan demi penderitaan dia alami apalagi ketika mengetahui
bahwa Oscar diam-diam mencintai Hans Axel Von Fersen. Hatinya hancur
berkeping-keping ketika mengetahui bahwa Oscar dipinang oleh Gerodéré. Tetapi
untungnya Oscar menolak pinangan itu karena tdak ingin melihat André tersakiti.
Hans Axel Von Fersen
Hans Axel Von Fersen lahir di
Swedia pada tanggal 4 September 1755. Dia merupakan seorang anak laki-laki dari
keturunan bangsawan Swedia. Fersen merupakan pemuda yang sangat tampan dan
cerdas. Di Jerman, dia belajar ilmu militer, di Italia belajar ilmu kedokteran
dan musik, dan di Swiss belajar filsafat. Suatu hari dia mampir ke Paris dan
menghadiri pesta topeng. Tanpa disengaja dia bertemu dengan Marie Antoinette
yang ditemani oleh Oscar. Sejak saat itu, Fersen diam-diam jatuh cinta kepada
Marie Antoinette, begitu pula sebaliknya. Memang sudah nasib Fersen mencintai
wanita yang tidak mungkin dimilikinya. Fersen mencintai Marie Antoinette tanpa
mengetahui malapetaka apa yang bakal menghadangnya di masa depan.
Rosalie Lamortier de
Polignac
Rosalie hidup di daerah kumuh di
Paris bersama dengan Jean, kakak perempuannya serta ibunya yang sakit-sakitan.
Jean yang berparas cantik tapi tamak, tiba-tiba pergi meninggalkan ibu dan
adiknya. Kesedihan Rosalie tidak berakhir sampai di situ, suatu hari ibunya
tertabrak kereta kuda yang dikendarai oleh Countess Polignac hingga meninggal.
Countess polignac melarikan diri sambil berkata “kalau kau tak senang, datang
saja ke Versailles!”. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, ibu Rosalie
berkata “Sebetulnya ibumu adalah bangsawan yang bernama Martine Gabrielle…”.
Rosalie yang dendam terhadap
nyonya bangsawan berbaju biru yang telah membunuh ibunya, kemudian bertekad
mencari nyonya itu. Tetapi dia malah tersesat di puri keluarga Jarjayes dan
hampir saja membunuh ibu Oscar yang saat itu mengenakan gaun yang mirip dengan
gaun yang dikenakan oleh Countess Polignac. Oscar yang awalnya marah dengan apa
yang dilakukan Rosalie, berubah menjadi iba terhadapnya dan mengajak Rosalie
untuk tinggal di kediaman keluarga Jarjayes dan berjanji untuk membantu Rosalie
mencari pembunuh ibunya. Namun tak disangka-sangka, Countess Polignac yang
merupakan pembunuh ibu Rosalie adalah ibu kandung Rosalie sendiri yang pernah dikatakan
oleh ibu Rosalie sebelum dia meninggal.
Louis August (Louis
XVI)
Pangeran Louis August lahir pada
tahun 1754, merupakan cucu dari Raja Louis XV. Pada usia 15 tahun, Pangeran Louis
August dinikahkan dengan putri Marie Antoinette dari Austria sebagai wujud dari
perdamaian antara Prancis dan Austria. Louis August yang bertubuh gempal dan
sangat pemalu merasa minder, padahal dirinya sangat mencintai Marie Antoinette
yang cantik. Namun tidak bisa mengungkapkannya melalui perbuatan dan kata-kata.
Pangeran menyibukkan dirinya dengan berburu, membuat kunci di pandai besi, dan
sebagainya membuat Marie Antoinette merasa kesepian.
Pada usia yang sangat muda yaitu
19 tahun, Pangeran Louis August dinobatkan menjadi Raja Louis XVI menggantikan
kakeknya Raja Louis XV yang telah wafat. Raja Louis XVI merupakan raja yang
sangat sederhana dan nyentrik karena tidak memiliki selir satu pun, tidak
seperti raja-raja sebelumnya. Raja Louis XVI sangat mencintai rakyat namun sayang,
beliau terlalu memanjakan istrinya yaitu Ratu Marie Antoinette. Hal ini
menjerumuskan dirinya ke dalam petaka besar dan harus menerima kekecewaan
rakyat Prancis.
Rainier de Jarjayes
Rainier de Jarjayes adalah
tentara nomor 1 di Prancis. Dia sangat menginginkan anak laki-laki untuk
dijadikan penerusnya. Namun keenam anaknya perempuan semua, oleh karena itu dia
memutuskan untuk membesarkan putri bungsu nya sebagai anak laki-laki dan memberinya
nama Oscar François de Jarjayes. Sesuai keinginannya, Oscar diangkat sebagai
komandan pasukan pengawal Prancis pada usia 14 tahun dan menjadi pengawal
pribadi Putri Marie Antoinette. Namun pada suatu saat, Prancis bergejolak,
terjadi kerusuhan dimana-mana. Pada saat itu dia sangat mengkhawatirkan Oscar,
apalagi Oscar dipindahtugaskan menjadi Komandan pengawal pasukan Prancis. Jendral
Jarjayes sangat menyesali apa yang telah diperbuatnya, dia menyesal membesarkan
putri bungsunya sebagai anak laki-laki. Kemudian ketika suatu hari Gerodéré
tiba-tiba datang menemuinya dan bermakud untuk meminang Oscar, Jendral Jarjayes
langsung menyetujuinya dan menyuruh Oscar menikah dengan Gerodéré.
Victor Clemént de
Gerodéré

Victor Clemént de Gerodéré adalah
seorang pemuda yang gagah dan sangat tampan. Dalam versi anime, Gerodéré
merupakan ‘calon’ kuat untuk posisi komandan pasukan pengawal istana selain
Oscar. Namun ketika dirinya berhasil dikalahkan oleh Oscar pada saat adu
pedang, Gerodéré merekomendasikan kepada Raja Louis XVI bahwa Oscar lebih cocok
menjadi komandan pasukan dibanding dengan dirinya. Usul Gerodéré diterima, dan
mau tak mau Oscar harus menjadi Komandan Pasukan Pengawal Istana, sedangkan
Gerodéré menjadi wakilnya. Seiring dengan berjalannya waktu, bekerja
bersama-sama dengan Oscar di Pasukan Pengawal Istana, membuat benih-benih cinta
tumbuh dalam hati pemuda tampan itu. Pada saat Oscar memutuskan untuk keluar
dari Pasukan Pengawal istana untuk menjadi Komandan pasukan pengawal prancis,
Gerodéré merasa sangat kehilangan. Akhirnya dia memutuskan untuk menemui ayah
Oscar dan bermaksud untuk meminang Oscar. Pinangan Gerodéré disambut baik oleh
Jendral Jarjayes. Namun Oscar menolak, karena dia lebih senang menjalani
hidupnya sebagai seorang tentara terlebih lagi ketika Oscar tahu bahwa André
mencintainya, Oscar tidak tega dan merasa dirinya tidak akan bahagia apabila
sahabatnya tersakiti. Dia menyampaikan hal itu kepada Gerodéré dan sebagai
bukti cintanya, Gerodéré bersedia mundur. Namun dia masih sangat mencintai
Oscar, sampai suatu saat ketika Oscar menghadang Gerodéré untuk tidak melukai
para wakil rakyat, “Langkahi dulu mayatku!!” teriak Oscar, tetapi Gerodéré tak
sampai hati menghunuskan pedangnya kearah wanita itu. Gerodéré pun menyuruh
pasukannya mundur, “Ini untuk mu, Oscar” kata Gerodéré.
Bernard Chatélett

Bernard Chatélett adalah wartawan
muda dari paris. Dia merupakan pendukung setia Robespierre. Bernard memiliki
ayah seorang bangsawan, ibu Bernard adalah simpanan bangsawan tersebut. Namun
ketika Bernard masih kecil, ayah Bernard mencampakkan ibunya sehingga ibunya
putus asa dan menceburkan diri ke Sungai Seine. Bernard yang sebatang kara
tumbuh di lingkungan rakyat biasa di Paris. Akhirnya Bernard menjadi wartawan,
dan pengikut setia Robespierre yang membenci bangsawan. Lalu dia menciptakan
terror dengan menyamar sebagai Ksatria Hitam yang merampok rumah-rumah
bangsawan dan membagikan hasil rampokannya itu kepada rakyat miskin. Oscar yang
penasaran terhadap Ksatria Hitam itu, mulai menyelidiki dibantu oleh André yang
menyamar menjadi Ksatria Hitam gadungan. Namun sebuah insiden terjadi,
menyebabkan mata kiri André menjadi buta. Oscar yang tidak tinggal diam kembali
melanjutkan penyelidikannya namun sayang dia di jebak. Ksatria Hitam menculik Oscar dengan harapan
ayah Oscar mau menukar putrinya dengan senjata. Mengetahui Oscar diculik, André
datang menyelamatkannya, akhirnya mereka berhasil menangkap Ksatria Hitam dan
membuka kedoknya. Namun Oscar tidak menyerahkannya ke istana, dia menanyai
tujuan Bernard sebenarnya. Oscar pun mulai bersimpati dengan rakyat, dan
akhirnya Oscar membebaskan Bernard.
Countess de Polignac

Countess de Polignac memiliki
nama gadis Martine Gabrielle, ketika dia menikah dengan Count de Polignac dia
mengubah namanya menjadi Jules de Polignac. Countess de Polignac memiliki wajah
yang ramah namun hatinya tamak. Dia berhasil menarik simpati Ratu Marie
Antoinette, dan akhirnya berhasil menguasai Sang Ratu. Oscar yang khawatir,
berusaha menasehati Ratu Marie Antoinette namun selalu dihalangi oleh Countess
Polignac. Suatu hari ketika dalam perjalanan di Paris, kereta kuda yang ditunggangi
Countess Polignac menabrak seorang ibu. Namun Countess Polignac melarikan diri
sambil berkata, “kalau kau tak senang, datang saja ke Versailles!”. Rosalie,
anak dari ibu yang ditabrak oleh Countess Polignac berusaha mencarinya untuk
membalas dendam. Tak disangka, Countess Polignac ternyata adalah ibu kandung
dari Rosalie. Countess Polignac pun sadar bahwa Rosalie adalah anak yang
dikandungnya ketika berusia 15 tahun, hasil hubungannya dengan Count Saint Remi
de Valois. Countess Polignac yang pada saat itu masih belia, dibantu oleh
Nicole Lamortier yang juga telah memiliki anak perempuan dari Count Saint Remi
de Valois. Nicole mengambil anak perempuan yang dilahirkan oleh Countess de
Polignac dan merawatnya bersama dengan anaknya sendiri yaitu, Jean. Countess de
Polignac berusaha agar Rosalie mau tinggal bersamanya dan mau mengakuinya
sebagai ibunya. Namun Rosalie yang kecewa mengetahui orang yang membunuh ibunya
adalah ibu kandungnya sendiri, menolak ajakan Countess de Polignac.
Madame du Barry

Du Barry adalah selir Raja Louis
XV. Du Barry ini berasal dari kalangan rakyat jelata yang memiliki profesi
sebagai wanita panggilan. Kamudian Du Barry dinikahi oleh seorang Count
sehingga mendapat gelar Countess. Setelah Count itu meninggal, Du Barry
kemudian dinikahi oleh Raja Louis XV dan menjadi selir. Dia sangat boros dan
suka berfoya-foya. Ketika Putri Marie Antoinette dari Austria datang dan
menikah dengan cucu Louis XV, Louis August (calon Louis XVI), Madame du Barry
takut posisinya sebagai First Lady di istana Versailles tergeser. Putri Marie
Antoinette yang masih belia, tidak
memedulikan Madame du Barry. Apalagi ketika mengetahui latar belakang Madame du
Barry. Suatu hari Raja Louis XV tiba-tiba jatuh sakit, Madame du Barry takut
sang raja meninggal. Karena dengan begitu, sebagai selir raja, dia tidak
memiliki kekuasaan lagi. Apa yang ditakutka du Barry terjadi, Raja Louis XV meninggal
dan Madame du Barry di depak dari Versailles dan diasingkan ke biara Pont Todam
di barat Paris.
Louis XV

Raja Louis XV merupakan Raja
Prancis yang pernah berkuasa. Raja Louis XV memiliki seorang selir bernama
Madame du Barry yang senang berfoya-foya. Pada tanggal 27 April 1974, Raja
Louis XV yang sedang berburu tiba-tiba merasa lelah dan jatuh sakit.
Bercak-bercak merah bermunculan di wajah dan sekujur tubuh sang raja. Para
dokter mengidentifikasinya sebagai penyakit cacar. Pada saat itu serum cacar
belum ditemukan, dan cacar merupakan penyakit yang ditakuti dan mewabah. Dalam
keadaan yang menyedihkan, Raja Louis XV sadar ajalnya sudah dekat. Pada tanggal
7 Mei 1774 Raja Louis XV memanggil uskup untuk membuat pengakuan sebelum
meninggal. Sang uskup kemudian berkata bahwa Raja Louis XV telah melanggar
ajaran agama karena telah memiliki selir dan dianggap menghina tuhan. Madame du
Barry pun di usir dari Versailles dan diasingkan ke biara Pont Todam. Pada
tanggal 10 Mei 1774, Raja Louis XV wafat. Dengan wafatnya Raja Louis XV maka
cucunya Louis August dinobatkan menjadi penggantinya dan diberi gelar Raja
Louis XVI. Beberapa waktu setelah kematian Raja Louis XV, diketahui bahwa Raja
Louis XV pernah memesan sebuah kalung permata pada Boehmer sang pedagang
permata. Siapa sangka, kalung permata ini akan menjadi suatu konspirasi yang
melibatkan Ratu Marie Antoinette. Kasus kalung permata ini sampai saat ini
terkenal dalam sejarah kriminal Prancis.
Jeanne Valois de La
Motte

Jeanne adalah anak dari Nicole
Lamortier hasil hubungannya dengan Count Saint-Remi de Valois. Jeanne tinggal
di daerah kumuh di Paris bersama dengan ibunya yang sakit-sakitan dan adiknya,
Rosalie. Jean adalah gadis pemalas dan tamak, selalu memimpikan kemewahan. Suatu
hari dia diangkat anak oleh Countess Bren Billie yang baik hati. Namun jeanne
yang tamak berusaha mendapatkan apa yang diinginkannya dengan segala cara.
Dibantu oleh Nicolas de La Motte, pria yang mencintainya dan mau melakukan apa
saja untuknya, Jean membunuh Countess Bren Billie dan menguasai seluruh
hartanya. Jeanne kemudian menikah dengan Nicholas. Namun ketamakan Jeanne tidak
sampai disitu, dia memperalat Cardinal Rohan untuk kepentingan pribadinya dan
parahnya lagi, dia mengatasnamakan Ratu Antoinette. Ketika dia mengetahui bahwa
Boehmer si pedagang permata memiliki sebuah kalung permata yang bernilai
1.600.000 livre, dia berusaha mendapatkan kalung itu dan kembali
mengatasnamakan Ratu Antoinette. Ketika Jeanne akhirnya diadili karena kasus
kalung itu, Jean berkata bahwa sang Ratu lah yang menyuruhnya mencuri kalung
itu. Jeanne memang licik, berani, dan pintar berbohong dia berhasil menarik
simpati rakyat dan para bangsawan yang membenci ratu. Apalagi kenyataan Ratu
Marie Antoinette memang boros dan senang berfoya-foya, hal itu melancarkan akal
bulus Jean untuk melimpahkan segala kesalahan kepada Ratu. Kasus kalung permata
ini sangat terkenal di Prancis dan sangat memojokkan posisi Ratu Marie
Antoinette.
Nicholas de La Motte
Nicholas de La Motte adalah
seorang pria yang tergila-gila pada Jean Valois. Apapun dilakukan Nicholas
untuk Jean, termasuk membunuh Countess Bren Billie, ibu angkat Jean. Atas rekomendasi
dari Cardinal Rohan, Nicholas masuk sebagai anggota Pasukan Pegawal Istana
pimpinan Oscar. Sejak awal, Oscar merasa ada yang tidak beres dengan Nicholas
apalagi ketika Nicholas seringkali cuti dari Pasukan Pengawal Istana. Namun
Oscar tidak dapat berbuat apa-apa karena tidak ada bukti bagi kecurigaannya
itu.
Nicholas ini juga terlibat dalam
kasus kalung permata. Ketika akhirnya Jean berhasil mendapatkan kalung itu,
Jean memotong-motong kalung itu dan menyuruh Nicholas lari ke Inggris dan
menjual potongan kalung itu di sana.
Cardinal Rohan
Cardinal Rohan adalah seorang
biarawan, akan tetapi dia memiliki kebiasaan buruk yaitu mata keranjang.
Dulunya Cardinal Rohan ini berada di kedutaan Prancis di Austria. Akan tetapi dia
tidak disukai oleh Ratu Marie Therese karena kebiasaan buruknya itu. Cardinal
Rohan ini diperalat oleh Jean untuk mendapatkan Kalung Permata dari Boehmer.
Namun di hasil persidangan, dia bebas dari segala tuduhan.
Alain de Soison

Alain de Soison adalah anggota
pasukan pengawal Prancis Company B yang berada di bawah pimpinan Oscar yang
saat itu dipindahtugaskan dari posisi Komandan Pasukan Pengawal Istana ke
posisi Komandan Pasukan Pengawal Prancis. Alain ini adalah ketua regu yang sangat
disegani oleh teman-temannya. Alain yang memiliki sifat kasar dan keras kepala
ini sangat membenci bangsawan. Ketika Oscar menjadi Komandan pasukan pengawal
Prancis, Alain sangat membencinya dan mempengaruhi kawan-kawannya untuk membuat
Oscar keluar dari Pasukan Pengawal Prancis. Dia sempat terlibat adu pedang
dengan Oscar dan akhirnya dimenangkan oleh Oscar. Namun Alain masih sangat
membenci Oscar. Ketika mengetahui bahwa André Grandier yang juga masuk sebagai
anggota Pasukan Pengawal Prancis itu adalah pengawal Oscar, Alain jadi
ikut-ikutan membencinya. Apalagi ketika mengetahui André memiliki perasaan
terhadap Oscar, Alain mengejeknya habis-habisan dan menganggap André pecundang
karena mencintai wanita seperti Oscar. Dalam versi manga Alain diam-diam
mencintai Oscar. Dia menutupi perasaannya dengan bersikap seolah-olah dia
sangat membenci Oscar. Ketika kematian Diane, adiknya, Alain sempat depresi
namun disadarkan oleh Oscar. Ada beberapa perbedaan antara Alain dalam versi
manga dengan versi animenya. Dalam versi manga, Alain sangat membenci Oscar dan
mengusahakan berbagai cara agar Oscar keluar dari Pasukan Pengawal Prancis,
sedangkan dalam versi anime Alain tidak mengganggu Oscar. Dalam versi manga,
Alain diam-diam mencintai Oscar dan perasaannya terungkap ketika dia secara
reflek mencium Oscar pada saat mereka berjaga di tempat diselenggarakannya
rapat tiga golongan, sedangkan dalam versi anime tidak diperlihatkan bahwa
Alain mencintai Oscar, hanya ada bagian yang mungkin mengungkapkan hal itu
ketika Alain mendatangi Oscar untuk mengucapkan terima kasih karena Oscar telah
menyelamatkan Lassal Dressel dari hukuman dan berkata bahwa dia sangat
mengharapkan Oscar menyelamatkannya juga apabila dia mengalami hal yang sama
dengan Lassal. Dalam versi manga, Alain sangat membenci André yang dianggapnya
‘mengekor’ pada seorang bangsawan, sedangkan dalam versi anime, Alain berteman
baik dengan André sejak keduanya bertemu di sebuah bar.
Maximillien
D’Robespierre

Maximillien D’Robespierre lahir
di Arras. Dia adalah seorang pemuda yang kritis. Robespierre mempelajari
tentang hukum di sekolah Louis de Grande. Cita-citanya menjadi pengacara. Pada
saat pelantikan Raja Louis XVI, Robespierre lah yang menyampaikan pidato ucapan
selamat untuk raja sebagai wakil dari sekolah Louis de Grande. Di sebuah kedai
minum di Arras, Robespierre bertemu dengan Oscar. Oscar mengenalinya sebagai
murid dari sekolah Louis de Grande. Dengan kritisnya Robespierre mengatakan
pada Oscar bahwa dia kecewa pada Raja dan Ratu baru. Robespierre berkata bahwa
rakyat sangat berharap Raja baru lebih baik, namun keadaan tidak berubah. Harga
barang terus naik dan Ratu Antoinette senang berfoya-foya. Oscar yang mendengar
perkataan Robespierre pun terkejut, karena dia tak menyangka keburukan raja dan
ratu di mata rakyat. Robespierre akhirnya berhasil menjadi seorang pengacara
dan dia bekerja untuk rakyat. Pandangannya yang revolusioner menarik banyak
simpati di kalangan rakyat termasuk Bernard Chatélett dan Saint-Just.
Saint-Just

Saint-Just merupakan pengikut
setia Robespierre, namun sifatnya kelewat nekat dan sadis. Dalam versi anime,
Saint-Just banyak membunuh para bangsawan. Ayah Oscar, Jendral Rainier de
Jarjayes pun sempat menjadi korban kebengisan Saint-Just. Namun untungnya peluru
yang ditembakkan Saint-Just tidak mengenai organ penting sehingga Jendral
Jarjayes bisa diselamatkan. Saint-Just juga berusaha membunuh Oscar namun
gagal. Saint-Just dalam versi manga berbeda dengan versi anime nya, dalam versi
manga Saint-Just digambarkan sebagai pemuda tampan, revolusioner, kritis, berwajah
dingin, dan pengikut setia Robespierre. Namun dalam versi manga tidak
digambarkan Saint-just membunuh para bangsawan, atau paling tidak ‘belum’
sampai ke situ.
Madame Maron Glasse Grandier (Nenek)

Madame Maron Glasse Grandier atau
lebih sering disebut Nenek (obaasan) ini adalah pengasuh yang mengabdi di
keluarga Jarjayes selama bertahun-tahun. Madame Grandier ini memiliki seorang
cucu yaitu André Grandier yang kemudian diangkat oleh keluarga Jarjayes untuk
menemani Putri Bungsu Oscar. Madame Grandier ini sangat menyayangi Oscar, dan
tidak menyetujui keputusan Jendral Jarjayes, ayah Oscar, untuk membesarkan
Oscar sebagai anak laki-laki. Dia selalu membela dan melindungi Oscar dari
kemarahan ayah Oscar. Neneklah yang selalu paling histeris apabila Oscar sampai
terluka, dan seringkali memearahi André yang dianggapnya tidak becus menjaga
putri cantik kesayangannya. Nenek ini
tidak pantang menyerah, untuk membuat Oscar mau memakai gaun-gaun buatannya. Alangkah
senangnya hati nenek ini ketika suatu hari Oscar mengatakan ingin memakai gaun ke pesta dansa. Dia pun
menyibukkan dirinya mendandani Oscar. Ketika tahu bahwa cucunya, André,
memiliki cinta terpendam terhadap Oscar, hati sang nenek sedih. Karena tak
mungkin bagi André yang merupakan keturunan rakyat jelata dan hanya anak dari
seorang pelayan, untuk memiliki Oscar yang merupakan seorang putri bangsawan. Apalagi
ketika mengetahui bahwa kedua mata André buta, dia melarang André
memberitahukan kepada siapapun tetnang kebutaannya, apalagi pada Jendral
Jarjayes dan Oscar. Karena kalu mereka tahu, mereka akan membawa André ke
dokter dan itu membutuhkan biaya yang sangat besar. Nenek tidak mau merepotkan
keluarga Jarjayes, karena selama ini nenek merasa berhutang budi atas kebaikan
keluarga Jarjayes kepada dirinya dan André selama ini.
Jendral Bouille
Jendral Bouille ini adalah
panglima tertinggi di kemiliteran Prancis. Di anime, Jendral Bouille bersahabat
baik dengan ayah Oscar, Jendral Jarjayes. Dia juga merupakan salah seorang yang
diincar oleh Saint-Just, namun saat itu Saint-Just salah sasaran. Peluru
Saint-Just malah mengenai Jendral Jarjayesyang saat itu tengah duduk dalam
kereta kuda bersama Jendral Bouille. Untungnya luka Jendral Jarjayes tidak membahayakan
nyawanya. Dalam anime juga, Jendral Bouille lah yang menyelenggarakan pesta
dansa untuk mencari calon suami untuk Oscar. Namun dalam manga, tidak
digambarkan bahwa Jendral Bouille ini merupakan sahabat karib ayah Oscar. Saat
Jendral Bouille memerintahkan Oscar untuk mengusir para wakil rakyat dalam
Rapat 3 Golongan, dan Oscar menolaknya, Jendral Bouille tidak segan-segan
menghukumnya dan memenjarakan 12 orang anak buah Oscar yang juga menentang
perintah Jendral Bouille.
Ratu Marie Therese

Ratu Marie Therese adalah ibu
dari Marie Antoinette. Beliau adalah seorang wanita yang cakap baik dalam
kepemimpinan maupun politik. Dia senantiasa mengutamakan kepentingan rakyatnya.
Ketika dia memutuskan menikahkan Antoinette dengan Putra Mahkota Prancis, beliau
sempat ragu dan khawatir karena Antoinette yang berusia 14 tahun masih
kekanak-kanakan dan senang bermain-main. Namun Ratu Marie Therese tidak
memiliki pilihan lain. Setelah Antoinette menikah denga Putra Mahkota Prancis,
Ratu Marie Therese mendapat kabar bahwa Antoinette memiliki masalah dengan
selir Raja yaitu Mdame DuBarry, maka ia pun mengirim Count Mercy untuk
mengawasi Antoinette. Suatu hari Ratu Marie Therese mendapatkan kiriman lukisan
putrinya, Marie Antoinette, dari Prancis. Alangkah kecewanya beliau melihat penampilan
putrinya yang berlebihan dalam lukisan tersebut. “Ini bukanlah lukisan Ratu
Prancis!! Ini lukisan artis!!! Tolong kembalikan lagi lukisan ini, aku tak
mampu melihatnya!”, kata Ratu Marie Therese. Sampai akhir hayatnya beliau
selalu memikirkan nasib putrinya, Marie Antoinette, Ratu Prancis.
Duke Orlèans
Duke Orlèans adalah sepupu dari
Louis August (Louis XVI). Dia mengincar tahta raja. Dalam anime, dia selalu
merencanakan kejahatan untuk merebut tahta, termasuk menculik Putri Marie Antoinette
untuk menggagalkan rencana pernikahan Putra Mahkota Louis August dengan Marie
Antoinette. Namun rencananya itu digagalkan oleh Oscar. Dia juga sempat
bekerjasama dengan Madame DuBarry untuk menjatuhkan Putra dan Putri mahkota. Duke
Orlèans ini juga berteman dengan golongan lapisan bawah (rakyat) dan
mengizinkan istananya, Palais Royale, digunakan untuk pertemuan para politikus
dan tokoh-tokoh rakyat. Hal ini juga ia lakukan untuk merebut tahta kerajaan.
Countess Noailles
Countess Noailles adalah kepala
dayang yang menjaga dan mengurus keperluan Marie Antoinette serta penasihat
bagi Marie Antoinette yang kekanak-kanakan. Countess Noailles selalu memonitor
tingkah laku Marie Antoinette, dan menegur apabila Antoinette melakukan suatu
kesalahan. Countess Noailles ini seringkali menjengkelkan Marie Antoinette.
Namun semua itu ia lakukan sebagai tanggung jawab, rasa sayang dan
kekhawatirannya pada Marie Antoinette. Apalagi ketika melihat kedekatan Marie
Antoinette dengan Hans Axel von Fersen, bangsawan muda dari Swedia.
Count Mercy
Count Mercy adalah duta besar
Austria untuk Prancis, yang diutus oleh Ratu Marie Therese untuk menjaga dan
memonitor putrinya, Marie Antoinette. Ketika Putri Marie Antoinette bermasalah
dengan Madame DuBarry, selir raja, Ratu Marie Therese mengirim Count Mercy ke
Prancis. Count Mercy berusaha membujuk Putri Antoinette menyapa Madame DuBarry
namun Antoinette menolak. Count Mercy semakin khawatir tingkah laku Antoinette
membawa dampak buruk bagi perdamaian antara Prancis dan Austria. Akhirnya,
dengan susah payah akhirnya Antoinette mau menyapa Madame DuBarry satu kali
saja.
Duke de Guemene

Duke Guemene merupakan seorang
bangsawan yang masih keluarga kerajaan. Duke Guemene ini sangat berkuasa bahkan
Raja Louis XVI pun sulit menanganinya. Duke Guemene adalah seorang yang sombong
dan kejam. Suatu hari Oscar dan Andrè menyaksikan Duke Guemene menembak anak
laki-laki kecil yang mencuri uang dari keretanya. Oscar yang melihat kejadian
itu sangat murka, Andrè yang melihat kemarahan Oscar, langsung menahannya dan
membawa Oscar pergi. Duke Guemene ini seorang yang suka menyepelekan, dia
menyepelekan Oscar yang saat itu diangkat jadi komandan tertinggi di pasukan
istana. Dia menjelek-jelekkan Oscar, karena Oscar perempuan dan tidak pantas
menjadi komandan. Oscar kemudian balik menyudutkan Duke Guemene dengan
mengatakan kejadian yang ia lihat ketika Duke Guemene menembak seorang anak
kecil. Duke Guemene murka dan mengajak Oscar berduel. Dalam manga, duel ini
tidak terjadi karena dicegah oleh Ratu Marie Antoinette. Sedangkan dalam anime,
duel ini terjadi dan berakhir dengan kemenangan Oscar yang berhasil menembak
tangan Duke Guemene.
Charlotte de Polignac
Charlotte de Polignac adalah
putri dari Countess Polignac hasil pernikahannya denga Count Polignac. Dengan
begitu, Charlotte ini adalah adik Rosalie. Pertama kali bertemu dengan Rosalie
di pesta dansa, Charlotte bersikap angkuh terhadapnya karena dia merasa iri
melihat Rosalie datang bersama Oscar yang dikaguminya. Countess Polignac yang
tamak menjodohkan Charlotte yang berusia 11 tahun dengan Pangeran de Guise yang
berusia 43 tahun. Charlotte menolak, namun Countess Polignac memaksanya.
Charlotte tidak bisa berbuat apa-apa, dan seringkali terlihat menangis
sendirian di pesta dansa. Dalam manga, Rosalie yang saat itu menyadari bahwa
Charlotte adalah adiknya, berusaha menghiburnya. Namun kedekatan Charlotte dan
Rosalie membuat marah Countess Polignac. Charlotte yang merasa tertekan
kemudian berniat bunuh diri, dia naik ke atas menara dan menjatuhkan dirinya.
Charlotte pun meninggal, tanpa mengetahui fakta bahwa Rosalie adalah kakaknya.
Diane de Soison

Diane de Soison adalah adik Alain
de Soison, dalam anime rambut Diane berwarna coklat sedangkan dalam manga,
Diane digambarkan memiliki rambut hitam. Berbeda dengan kakaknya yang dalam
manga digambarkan sebagai laki-laki yang kasar dan keras kepala, Diane ini
memiliki sifat lemah lembut dan polos. Diane sangat mengagumi rambut Oscar yang
indah dan pirang keemasan. Teman-teman Alain berebut ingin diperkenalkan dengan
Diane. Apabila datang waktu kunjungan, dan Diane datang untuk menjenguk Alain,
teman-teman Alain langsung ribut. Namun mereka kecewa ketika suatu hari dikabarkan
bahwa Diane akan segera menikah dengan seorang bangsawan. Namun sayangnya pria
bangsawan itu membatalkan pernikahannya dengan Diane demi menikahi seorang
putri kaya. Diane yang kecewa lalu gantung diri. Hal itu membuat Alain depresi,
dan terus-terusan berada di samping mayat Diane yang kian membusuk. Oscar
kemudian datang dan menyadarkan Alain dari depresinya. Dalam manga, ketika
Alain kembali bertugas, Alain memberi Oscar sebuah kotak kecil berisi rambut
Diane. Alain mengatakan bahwa itu adalah kenang-kenangan dari Diane yang
mengagumi dan selalu memuji-muji rambut Oscar yang pirang keemasan.
Dr Lasonne

Dr Lasonne hanya disebutkan dalam
anime. Dr Lasonne ini merupakan dokter pribadi keluarga Jarjayes. Dialah yang
mengobati luka Oscar ketika Oscar terluka setelah jatuh dari kuda ketika
menolong Putri Marie Antoinette. Dr Lasonne jugalah yang mengobati mata Andrè.
Dalam anime, Dr Lasonne lah yang memberitahu Oscar tentang kebutaan mata Andrè.
Ketika Oscar datang untuk memeriksakan kesehatannya, Dr Lasonne dengan sedih
memberitahunya bahwa Oscar menderita Tuberculosis dan hanya memiliki waktu
paling lama satu setengah tahun untuk hidup apabila Oscar memaksakan diri terus
berada di dunia kemiliteran. Dr Lasonne ingat ketika dulu Oscar terkena demam
tinggi pada saat Oscar berusia 3 tahun, dapat digambarkan dari scene itu bahwa
Dr Lasonne juga sangat menyayangi Oscar. Dr Lasonne menitikan air mata, dia
sedih atas penyakit yang diderita Oscar dan menyarankannya untuk berhenti dari
kemiliteran dan pindah ke tempat yang penuh udara segar untuk kesembuhannya.
Namun Oscar menolak, karena dia tidak bisa tinggal diam melihat Prancis dalam
kekacauan dan ingin meneruskan perjuangannya.